Dalam membuat laporan penelitian baik itu skripsi, tesis maupun disertasi tentu kita memerlukan berbagai landasan teori untuk memperkuat atau memperjelas dugaan, metodologi, maupun hasil penelitian kita. Landasan teori yang berasal dari berbagai pendapat dan pemikiran para ahli yang kita gunakan, tentu tidak serta merta kita gunakan namun ada aturan penggunaannya. Aturan ini biasanya digunakan untuk melindungi hak pendapat dari para ahli dan kita sebagai pengguna teori harus menggunakannya untuk menghindari plagiarisme. Plagiarisme terhadap penelitian bukan hanya sebuah istilah yang merugikan hak cipta seseorang, tetapi juga termasuk tindakan kriminal. Plagiarime banyak sekali tingkatannya mulai dari yang ringan sampai yang berat. Perhatikan diagaram alur berikut!
Dari diagram alur di atas tentu kita memiliki jawaban masing-masing, apakah saya plagiator? Termasuk dalam kategori plagiator manakah saya?
Nah, untuk menghindari plagiarisme salah satunya kita harus mengetahui bagaimana cara menulis yang benar, bagaimana cara menggunakan pendapat orang lain atau para ahli yang benar. Berikut dipaparkan secara lebih dalam meliputi pengertian, macam, peran dan fungsi serta langkah-langkah penyusunan kajian teori yang benar!
Visit and download pdf Resume Variabel Penelitian here!
http://fevirahmawati.blogs.uny.ac.id/2016/10/23/kajian-teori-dalam-penelitian/
A. Pengertian
Teori
Pengertian teori menurut pendapat ahli, yakni:
1. Kerlinger (1978) teori adalah seperangkat konstruk
(konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis
tentang fenomena dengan merinci
hubungan-hubungan antar variabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi
gejala itu.
2. Neuman (2003): “Researchers use theory
differently in various types of research, but some type of theory is
present in most
social research”.
3. Cooper & Schindler (2003) Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan
proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk
menjelaskan dan meramalkan fenomena.
4. Sitirahayu dan Haditomo (1999) bahwa suatu
teori akan memperoleh
arti yang penting,
bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan,
dan meramalkan gejala yang ada.
Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa teori adalah konstruk (konsep), batasan, definisi dan preposisi yang
tersusun secara sistematis, yang kebanyakan berhubungan dengan penelitian sosial
untuk melukiskan, menerangkan/menjelaskan, dan meramalkan/memprediksi tentang
fenomena melalui rincian hubungan antar variabel.
B. Macam-Macam
Teori
Macam-macam teori menurut Mark (1963) dalam Sitirahayu dalam Sugiyono, yaitu:
1. Teori yang Deduktif
Teori yang memberi
keterangan dimulai dari suatu perkiraan
atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan. Contoh : Teori disposisi matematis siswa tentang
aspek-aspeknya yang menjadi acuan dalam membuat soal instrumen dan hipotesis.
2. Teori yang Induktif
Pada teori induktif, cara menerangkan adalah dari data ke arah teori. Dalam
bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist yang melihat perubahan perilaku manusia
untuk kemudian ditarik sebuah kesimpulan.
3. Teori yang Fungsional
Pada teori ini nampak
suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data. Teori ini biasanya digunakan pada mixed
method.
Sedangkan macam-macam teori menurut Goetz Le Compte dalam Uhar (2012),
yaitu:
1. Grand
Theory
Grand
theory adalah teori dengan
sistem yang secara ketat mengaitkan proposisi-proposisi dan konsep-konsep
yang abstrak sehingga dapat digunakan untuk menguraikan, menjelaskan,
memprediksi secara komprehensif sejumlah fenomena besar secara nonprobabilitas. Grand
theory merupakan teori yang meluas, menyeluruh dan dasar yang akan
melahirkan teori-teori lainnya. Contoh: Teori belajar tentang teori
behavioristik, humanistik, dls.
2. Theoritical
Model
Model teoritis yaitu
keterhubungan yang longgar (tidak ketat) antara sejumlah asumsi, konsep, dan proposisi yang
membentuk pandangan ilmuwan tentang dunia. Maksudnya grand theory yang
secara menyeluruh melahirkan teori-teori baru. Contohnya pada teori belajar melahirkan
teori behavioriatik menurut Pavlov, Thorndike, dls.
3. Formal dan Middle
Range Theory
Teori formal dan teori menengah yaitu proposisi yang berhubungan, yang dikembangkan
untuk menjelaskan beberapa kelompok tingkah laku manusia yang abstrak. Contohnya komunikasi siswa, kemampuan verbal, dls.
4. Substantive
Theory
Substantive
theory adalah teori yang paling
rendah tingkatan abstraksi dan sangat terbatas dalam kerumunan generalisasinya
(Hamid Hasan. 1996). Contohnya
perbandingan antara kelompok dengan treatment
PBL dan TGT.
C. Peran
dan Fungsi Teori
Fungsi teori menurut Wagiran (2015) yaitu:
1. Teori sebagai identifikasi awal dari masalah
penelitian dengan menampilkan kesenjangan bagian-bagian yang lemah dan
ketidaksesuaiannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Ketidaksesuaian
antara fakta atau kenyataan dan ideal lalu dirangkum dan dikembangkan ke dalam
teori.
2. Teori digunakan untuk mengumpulkan semua
konstruk atau konsep yang berkaitan dengan topik penelitian
3. Teori dari setiap variabel dapat digunakan
untuk menampilkan hubungan antara variabel yang diteliti
Fungsi dari kajian teori
menurut Widi (2010) yaitu:
1. Memperjelas dan fokus pada permasalahan
penelitian karena kajian teori ini akan berhubungan dengan batasan penelitian.
2. Menyusun dan memperbaiki metodologi karena kajian
teori dapat menggambarkan mengenai metode yang cocok digunakan dalam
penelitian.
3. Dengan kajian teori yang relevan akan memperluas
pengetahuan dan landasan teoritis dalam penelitian.
4. Menghubungkan dengan pengetahuan terkait.
Misalnya pengetahuan dalam kajian teori penelitian pendidikan akan berkontribusi
pada pengetahuan lain dalam pendidikan.
D. Langkah-Langkah
Penyusunan Teori
Langkah-langkah penyusunan teori menurut Meredith, Joyce,
dan Walter, yaitu:
1. Search
prelimenary sources (mencari sumber
pendahuluan)
Pada tahap ini peneliti
perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan penelitian dan publikasi
lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
2. Use
secondary sources
(menggunakan sumber tambahan)
Pada tahap ini peneliti
perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan penelitian dan publikasi
lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
3. Read
primary sources
(membaca sumber utama)
Pada tahap ini peneliti
yang hendak mengutif hasil dari temuan peneliti lain, maka seharusnya dilakukan
dengan cara langsung mengutif dari penelitinya bukan mengutip dari pengutip
pertama.
4. Synthesize
and literature
(mensintesis bahan bacaan)
Seorang peneliti haru
pandai memilih dan memilah bahan yang akan
dikutipnya dalam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber yang dibaca
lantas dimasukan ke dalam bahan kajian pustakanya.
Sedangkan langkah-langkah penyusunan teori menurut Sugiyono (2013),
yaitu:
1. Tetapkan nama variabel
yang diteliti dan jumlah variabelnya serta dasar teorinya.
2. Cari sumber-sumber
bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian (skripsi, tesis, disertasi) yang sebanyak-banyaknya
dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap
buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti (untuk referensi yang berbentuk laporan
penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat
penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan
dan saran yang diberikan).
4. Cari definisi setiap variabel
yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber
dengan sumber yang lain, dan pilih definisi
yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik
buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa,
renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori
yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke dalam bentuk tulisan dengan
bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan
teori harus dicantumkan.