Pada dasarnya manusia memiliki sifat
keingintahuan (curiosity) yang mendorongnya untuk bertanya dan mencari jawaban
dari pertanyaan tersebut mengenai fenomena atau masalah yang terjadi dalam
kehidupannya. Adapun cara untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut
adalah dengan bertanya kepada seseorang atau melalui buku bacaan. Namun ada
kalanya cara tersebut tidak selalu bisa memperoleh jawaban ataupun jawaban yang
kita dapatkan tidak meyakinkan sehingga perlu cara lain yang lebih akurat dan
objektif yakni penelitian. Penelitian
merupakan uatu proses yang dilakukan dengan sistematis dengan meliputi
pengumpulan dan analisis data (informasi) dalam upaya meningkatkan pengertian
kita mengenai fenomena yang telah menjadi perhatian kita maupun hal yang kita
minati untuk memperoleh jawaban ataupun solusi dari fenomena tersebut. Istilah variabel
sangat berkaitan erat dengan penelitian. Kalau ada pertanyaan tentang apa yang akan di teliti,
maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Agar lebih jelas, berikut ini saya sajikan
resume tentang variabel penelitian meliputi definisi, jenis, dan korelasi antar
variabel penelitian serta definisi operasional.
Visit and download pdf Resume Variabel Penelitian here!
http://fevirahmawati.blogs.uny.ac.id/2016/10/16/variabel-penelitian/
A.
Definisi
Variabel
Variabel adalah segala sesuatu baik
berupa atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
B.
Jenis-Jenis
Variabel
1.
Berdasarkan Fungsinya
a) Variabel
Independen
Variabel
independen (variabel bebas/stimulus/predictor) adalah variabel yang bebas mempengaruhi, atau yang
menjadi sebab perubahannya, atau timbulnya variabel dependen (terikat). Contoh
: Pengaruh Lesson Study Matematika
terhadap Kompetensi Guru Matematika dan Prestasi Belajar Matematika Siswa
(Muslikhah, 2015). Variabel independennya adalah Lesson Study Matematika sementara kompetensi guru dan prestasi
belajar adalah variabel dependen.
b) Variabel
Dependen
Variabel dependen (terikat, output, kriteria, konsekuen) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Biasanya
variabel terikat adalah variabel yang hendak kita jelaskan. Contoh : Keefektifan
Model Problem Based Learning dan Guided Discovery Setting STAD pada
Materi Lingkaran Ditinjau dari Prestasi, Kemampuan Representasi, dan Motivasi
Belajar Matematika Siswa SMP (Amril, 2015). Prestasi, kemampuan representasi,
dan motivasi belajar adalah variabel dependen sementara variabel independennya
adalah Model Problem Based Learning
dan Guided Discovery Setting STAD.
c) Variabel
Moderator
Variabel moderator atau variabel
independen kedua adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah)
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Contoh: Hubungan
motivasi belajar dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan guru dalam
menciptakan iklim belajar sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan
guru kurang baik dalam menciptakan iklim belajar. Peranan guru yang
mempengaruhi iklim belajar yang semakin baik atau buruk adalah variabel
moderator, sementara motivasi belajar sebagai variabel independen dan prestasi
belajar sebagai variabel dependen.
d) Variabel
Intervening
Variabel intervening adalah
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Contoh
: Analisis Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru dengan Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran (Darojah, Nur Rofiah
dan Hady Siti Hadijah, 2016) dengan hipotesis penelitian yakni pengaruh
kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa (H1),
pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa (H2),
serta pengaruh langsung dan tidak langsung kompetensi guru terhadap prestasi
belajar siswa melalui motivasi belajar siswa (H3). Motivasi belajar
merupakan variabel intervening, sementara kompetensi kepribadian guru sebagai variabel
independen dan prestasi belajar sebagai variabel dependen. Dari hipotesis
penelitian, variabel intervening merupakan pengaruh dari variabel independen,
variabel intervening mempengaruhi variabel dependen, dan variabel intervening
mempengaruhi variabel independen dan dependen.
e) Variabel
Kontrol
Variabel kontrol yang sering
digunakan dalam penelitian yang bersifat membandingkan adalah variabel yang
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap
variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Contoh:
Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Matematika antara Pembelajaran Penemuan
Terbimbing dengan Pembelajaran Menggunakan Budaya Lokal pada Materi Pokok
Geometri Ditinjau dari Prestasi dan Motivasi Belajar Matematika Siswa SMK
(Maria Ulfah, 2016). Variabel kontrolnya adalah guru, lama jam mengajar,
tingkatan kelas, dan materi dalam penelitian pendidikan.
2. Berdasarkan
Skala Nilai
a) Variabel
Kontinu
Sebuah variabel kontinu dapat
memiliki sehimpun harga yang teratur di dalam suatu range tertentu. Artinya:
1) Harga
suatu variabel mencerminkan setidaknya suatu urutan peringkat (rank order). Contoh:
tinggi-sedang-rendah.
2) Ukuran-ukuran
kontinu dalam penggunaan nyata termuat dalam suatu range dan tiap individu
mendapat “skor” yang ada dalam range itu. Contoh: skala mengukur ketergantungan
memiliki range 1-7.
3) Terdapat
himpunan harga atau nilai yang tak berhingga banyaknya dalam range itu. Jadi,
seorang individu mungkin mendapat nilai 4,72 dan bukan 4 atau 5.
b) Variabel
Kategori
Mengkategorikan artinya menempatkan
suatu obyek pada suatu subkelas atau himpunan bagian dari suatu kelas atau
himpunan, dengan mempertimbangkan apakah suatu obyek mempunyai karakteristik
yang menentukan himpunan bagian itu atau tidak. Variebel kategori berkaitan
dengan suatu jenis pengukuran yang dinamakan pengukuran nominal. Contoh: Jenis
kelamin, agama, dsb.
3. Berdasarkan
Data
a) Variabel
Nominal
Variabel
nominal
adalah variabel yang bersifat
deskrit dan saling pisah (mutually exclusive) antara kategori satu
dengan yang lain. Skala nominal merupakan skala yang variasinya tidak menunjukkan perurutan dan kesinambungan,
tiap variasi berdiri sendiri. Operasi aritmetika yang biasa digunakan pada skala skala
ini adalah ‘‘ dan ‘’. Contoh: jenis
kelamin dibedakan antara laki-laki dan perempuan; pekerjaan dibedakan antara petani, pegawai, pedagang;
dan golongan darah dibedakan atas
Gol. A, B, O, dan AB.
b) Variabel
Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan tingkatan/ ranking yang
berurutan. Skala
ordinal merupakan
skala data kontinum yang batas satu variasi nilai ke
variasi nilai yang lainnya tidak jelas, sehingga yang dapat dibedakan hanya nilai tersebut
lebih tinggi, sama, atau lebih rendah dari nilai yang lainnya.
Operasi aritmetika yang biasa
digunakan pada skala ini adalah ‘‘, ‘’, ‘‘, dan ‘’. Contoh: tingkat pendidikan dikategorikan berdasarkan atas SD, SMP,
SMA, PT;
tingkat kemampuan matematis
siswa dikategorikan
atas tinggi, sedang, dan rendah; dan tingkat sikap (skala Linkert) dikategorikan atas setuju,
ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.
c) Variabel
Interval
Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari pengukuran dimana dalam
pengukuran tersebut diasumsikan terdapat satuan pengukuran yang sama.
Skala interval merupakan skala data kontinum yang batas variasi nilai satu dengan
yang lain jelas
sehingga jarak atau interval dapat dibandingkan. Operasi aritmetika yang biasa digunakan pada skala ini adalah ‘‘, ‘’, ‘‘, ‘, ‘’, dan ‘’. Contoh: 50oC
lebih panas dari 40oC dan 30oC lebih panas dari 20oC.
Selisih keduanya sama yaitu 10oC.
36oC lebih panas dari 24oC tidak
dapat dikatakan 36oC kali lebih panas
dari 24oC karena nilai 0oC tidak absolut (0oC
tidak berarti atau tidak ada suhu sama sekali).
d) Variabel
Rasio
Variabel
rasio
adalah variabel yang
kuantifikasinya hanya mempunyai nol mutlak. Skala rasio merupakan skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga
variasi nilainya mempunyai batas yang tegas dan mutlak.
Operasi aritmetika yang biasa
digunakan pada skala ini adalah ‘‘, ‘’, ‘‘, ‘, ‘’, ‘’, ‘’, dan ‘’. Contoh: berat
A adalah 70 kg, berat B adalah 35 kg, dan berat C adalah 0 kg. Maka, berat A
adalah dua kali dari berat B. Berat C adalah 0 kg artinya C tidak mempunyai
bobot (angka 0 disini berarti nilai 0 mutlak); dan suhu 200oK lebih tinggi dari 100oK,
tetapi kita juga dapat menyatakan bahwa pasti rasio besarnya dua kali lebih
tinggi (karena
dalam derajat Kelvin, suhu 0oK adalah mutlak).
4. Berdasarkan
Perlakuan
a) Variabel
Aktif
Variabel aktif adalah sebarang variabel yang dimanipulasikan oleh peneliti.
Contoh: metode mengajar, fasilitas pembelajaran,
dsb.
b) Variabel
Atribut
Variabel atribut adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi oleh peneliti.
Meskipun demikian, ada juga variabel atribut yang dapat menjadi variabel aktif.
Contoh variabel
atribut: jenis kelamin, intelegensi,
sikap, dsb. Contoh variabel atribut dapat menjadi variabel aktif: kecemasan.
C.
Korelasi
antar Variabel
1.
Korelasi Simetris
Korelasi simetris terjadi bila antara dua variabel terdapat hubungan
tetapi tidak saling pengaruh-mempengaruhi (tidak disebabkan oleh variabel yang lain).
Contoh: hubungan kenaikan nilai ujian matematika siswa dengan
turunnya hujan deras (kebetulan); hubungan
antara berat badan dan tinggi badan (sama-sama merupakan akibat dari variabel
bebas);
hubungan antara kekuatan kontraksi
otot dengan ketahanan kontraksi otot (sama-sama indikator dari konsep yang
sama);
dan hubungan bertambahnya angkutan
ojek secara fungsional mematikan fungsi angkutan lain, seperti becak (sama-sama
berkaitan secara fungsional).
2. Korelasi
Asimetris
Korelasi asimetris adalah korelasi antar dua variabel
dimana variabel yang satu bersifat mempengaruhi variabel yang lain (variabel
bebas dan variabel terikat). Penelitian kualitatif pada umumnya tertumpu pada hubungan
asimetris. Contoh:
Hubungan antar frekuensi menonton televisi terhadap sikap
terbuka terhadap ide-ide baru dan hubungan penerapan model cooperative learning terhadap kemampuan interaksi siswa
3.
Korelasi Timbal-Balik
Korelasi timbal-balik adalah korelasi antar dua variabel
yang antar keduanya saling pengaruh-mempengaruhi. Contoh: memiliki buku dan membacanya adalah investasi dan akan
mendatangkan keuntungan karena nantinya hasil dari membaca buku dapat digunakan
untuk membeli buku yang lain.
D.
Definisi
Operasional
Definisi
operasional adalah definisi yang terhadap pada
suatu objek atau fenomena (mencakup nama variabel, definisi variabel berdasarkan
konsep penelitian, hasil ukur atau kategori, dan skala pengukuran) yang didasarkan atas sifat-sifat yang mungkin dan dapat diamati/diobservasi/ diukur oleh peneliti secara cermat. Cara menyusun definisi operasional:
1)
Yang
menekankan kegiatan (operation) apa yang perlu dilakukan
2)
Yang
menekankan bagaimana kegiatan (operation) itu dilakukan
3)
Yang
menekankan sifat-sifat statis hal yang didefinisikan
Contoh: suatu penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Terjadinya Hipertensi pada Ibu Hamil”.
Nama variabel adalah obesitas; definisi variabel adalah kelebihan masa tubuh responden yang didapat berdasarkan
perhitungan rasio berat badan dan tinggi badan pada kurun waktu tiga bulan
terakhir;
hasil ukur/kategori : 1. IMT ; 2. IMT; dan skala pengukurannya adalah nominal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar